Komisi IX Pertanyakan Menkes Soal Nasib Bidan Honorer

10-06-2013 / KOMISI IX

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN Riski Sadiq mempertanyakan kebijakan Kementerian Kesehatan mengenai bidan pegawai tidak tetap (PTT) yang sudah sembilan tahun bekerja. Menurutnya, tidak masuk akal sehat bila mereka yang sudah mengabdi dan diterima masyarakat, diputus di tengah jalan.

"Kita menghadapi pelaksanaan BPJS Kesehatan pada Januari 2014 yang akan membutuhkan banyak tenaga kesehatan. Di sisi lain ada bidan yang sudah mumpuni, tapi ada kebijakan mengenai masa tugas bidan honorer," kata Riski saat rapat kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Gedung DPR RI,  Jakarta, Senin (10/6)

Menurutnya,  Indonesia sangat butuh tenaga kesehatan. Bidan desa itu menjadi unjung tombak pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Sehingga tidak bisa dimengerti bila bidan yang sudah diterima masyarakat itu malah diganggu peraturan menteri. Mereka itu hanya minta status sebagai PNS," tandasnya.

Bila pemerintah terbentur fiskal untuk mengangkat bidan jadi PNS, menurut Riski, mereka punya solusi. "Dalam perbincangan dengan kami, bidan yang profesional dan terlatih itu bahkan mereka rela tidak digaji sementara. Bagi mereka yang penting status dulu," tutur anggota dewan dari dapil Jawa Timur ini.

Dalam rapat sebelumnya, Komisi IX DPR berjanji akan memperjuangkan status Bidan PTT agar diangkat menjadi PNS melalui jalur khusus. Pengangkatan Bidan PTT ini harus memperhatikan masa kerja, usia dan pendidikan.

Komisi IX meminta Menkes mencabut Permenkes nomor 7 Tahun 2013 yang membatasi masa tugas Bidan PTT. Pembatasan itu sama saja mensejajarkan bidan dengan buruh alih daya (outsourcing)./foto:odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Ashabul Kahfi Dorong Pemerintah Daerah Alokasikan APBD untuk Program Makan Bergizi Gratis
22-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi mendesak pemerintah daerah agar tidak ragu mengalokasikan anggaran daerah (APBD)...
Irma Suryani Dorong Evaluasi Program MBG Demi Jaminan Kesehatan Anak Sekolah
21-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menegaskan pentingnya pengawasan menyeluruh terhadap program Makanan Bergizi (MBG) yang...
Rp71 Triliun untuk MBG Habis Sampai Juni 2025, Nurhadi: Perlu Dievaluasi Secara Reguler
19-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menekankan pentingnya perhatian bersama antara Pemerintah dan DPR RI terkait anggaran...
Cegah Keracunan Berulang, Alifudin: Perkuat Pengawasan Kualitas Program MBG
18-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin menyoroti adanya kasus keracunan massal yang dialami 50 siswa-siswi di SD...